Dua tahun bergulir begitu cepat,bak jarum jam yang tak pernah kehabisan baterai itulah masa-masa kuliah saya lalui di Universitas Saint Marry Hongkong.Detik demi detik kaki melangkah berpijak di tangga yang begitu menanjak,kira-kira sama seperti kalau waktu SMA haiking dulu.Dari tangga-tangga itu aku dapati sebuah tullisan" Mind your step" yah pikirkan setiap langkahmu,saya mengambil benang merah dari tulisan tersebut yah bahwasannya kita disuruh memikirkan setiap langkah kita,bukan hanya ketika menaiki tangga tersebut tapi jauh dari pada itu kita harus juga memikirkan langkah kedepan kita bagaimana atau masa depan kita bagaimana? Kalau tangga itu kita naiki satu persatu dulu ketika kita ingin mencapai puncaknya,saya rasa begitu pula dengan kehidupan kita.Mulai dari awal,mulai dari 0 (nol) kemudian mencari motivasi.Baca buku motivasi sebanyaknya supaya kita tidak lemah ketika menghadapi hal-hal problematika kehidupan.Agar semangat juang untuk mendapatkan career yang bagus tidak pernah padam. Next setelah kita punya motivasi yang memadai,tugas selanjutnya adalah melakukan riset, Kalau dosen saya bilang riset itu didapatkan ya kita pas di bangku kuliah (Ir.Fajar Kurniawan),mumpung kita masih dibangku riset ,monggo kita geber sungguh-sungguh sehingga apa yang menjadi cita-cita kita bisa terlaksana,AAMIIN yang pastinya semua dengan KehendakNya aamiin.
Dan apakah kita berhenti pada riset??? say NO, its only 10% from all ,and 80 % in ACTION ,yes action. Disinilah peran terbanyak kita,bukan lagi sekedar teory ,tapi praktek yang sesungguhnya.Semoga kita ,saya dan pembaca yang budiman di atkdirkan untuk menjadi orang-orang yang sukses Agama Dunia Akhirat aamiin. Bay bay and see you in next article.
Dalam sebuah bencana kapal karam, seorang lelaki terdampar di pulau terpencil.
Demi bertahan hidup, ia belajar memanfaatkan segala yang ada di pulau itu untuk dimakan. Bahkan dalam upaya melindungi diri, ia berhasil membangun gubuk untuk berteduh.
Berbulan-bulan ia bertahan tanpa bantuan siapa pun.
Suatu hari, ketika kembali dari berburu, ia mendapati gubuknya terbakar. Dengan badan lemas ia mengeluhkan nasibnya.
Namun, ternyata justru dari situ datang pertolongan baginya: asap dari gubuk terbakar itu memberi tanda untuk datangnya kapal penolong.
Itulah salah satu cara unik alam dalam memelihara manusia.
.... 
