Dentingan piano lagu Für Elise karangan Ludwig van Beethoven selalu ku dengar setiap ku memasuki rumah sepulang sekolah. Ya gadis anggun yang tengah melentikkan jarinya ke material putih hitam itu adekku namanya Mona, dia seumuranku namun beda 5 menit setelah ku lahir di dunia.
“Lisa” teriak mama
Tanpa meghiraukan suara itu, aku langsung masuk rumah dan hampir menaiki tangga.
“Lisa” teriakkan mama untuk kedua kalinya. Akupun berhenti sejenak dari langkah kaki yang telah menginjak tangga pertama.
“Tidak sopan! Masuk ke dalam rumah tanpa permisi, lihat baju kamu berantakan sekali, pulang jam segini dari mana saja kamu?” bentak mama cukup keras.
Tanpa berpaling badan aku menjawab “Bukan urusan mama”.
“Kamu ini maunya apa sih, selama ini mama cukup sabar menghadapi kamu. Tapi lama-kelamaan kamu semakin kurang ajar terhadap mama. Lihat itu Mona walaupun dia tak seberuntung kamu, dia bisa membuat mama bangga terhadapnya. Sedangkan kamu, Apa.. apa yang bisa mama banggakan!” hujat mama.
Itu.. itu.. dan itu.. yang setiap hari dan selalu kudengar dari perkataan mama, sungguh sakit mendengarnya. Aku selalu diam tanpa menanggapi ucapan itu. Namun kali ini aku sungguh meradang, direndahkan seperti itu. “Ma… bukanya mama setiap hari yang selalu diperhatikan itu hanya Mona, Mona, dan Mona.. Lisa seper
... baca selengkapnya di Aku Dia Tak Sama Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Alhamdulillah ,puji syukur terhadap Alloh subhanahu wata ala yang telah menganugrahi oksigen yang gratis untuk kita yang telah memberi kita berribu-ribu bahkan berjuta-juta nikmat,kepada kita sehingga kita dapat hidup di dunia ini dengan nikmat serta khikmat. Sholawat serta salam semoga tetap tersanjungkan ke hadiran Kekasih Allah Nabi Muhammad Sholallohu alaihi wasalam,semoga kita kelak mendapat syafaat beliau min yaumil hada illa yaumil kiyamah,aamiin,
Friday, 5 August 2016
Aku Dia Tak Sama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment