Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Saturday, 24 December 2016

Catatanku- belajar dari warung lotek

*Belajar Dari Warung Lotek Sederhana*

Selepas jumatan tadi siang, saya dan mas Agung Property Way juga Silas Parawira lanjut makan siang di sebuah warung lotek. Namanya Warung Lotek Sederhana Pak Mul. Tepatnya di Jalan Paris dekat perempatan Prawirotaman. Langganan dan favorit saya.

Meski menamai dengan Lotek Sederhana, namun ada menu gado-gado dan kupat tahu. Mendampingi beberapa variasi menu lotek lainnya. Tau lotek atau gado-gado kan? Itu tuh, _original salad from Indonesia._

Satu yang saya ingat bahwa dulu ini warung gorengan. Jualan macem-macem gorengan dan hanya buka pada malam hari. Jaman kecil dulu, rasanya ini udah jadi warung gorengan yang "legend" banget! Nah sekarang jadi warung lotek, buka menjelang siang, jam 1 atau jam 2 udah habis-bis! "Legend" juga nih!

"Bu, dulu kan buka gorengan kan?", tanya saya sembari mengingat masa kecil dulu ketika kerap kali diajak ibu atau kakak-kakak ku beli gorengan di sini. Saya sering berdiri di pojokan jendela warung itu dimana wajan penggorengan dapat terlihat jelas.

"Iya mas.", jawab bu Mul sambil menguleg bumbu kacang.

"Enakan jualan gorengan apa lotek bu?", selidikku

"Ya sama aja. Ada enaknya, ada gak enaknya. Kalau gorengan cukup berdua aja, tapi capek karena bukanya malam. Kalau lotek, harus banyak yang bantu, jadi tidak capek. Malamnya bisa istirahat.", terang bu Mul sembari mengaduk-aduk daun-daun hijau komponen lotek.

"Mulai kapan je bu jualan gorengan?"

"Tahun 78 sampe 95 jualan gorengan. Trus tahun 92 sampai sekarang jualan lotek!"

Wow! Warung ini seumuran saya!

Alhamdulillah, saya belajar banyak dari warung ini.

1. Tidak ada salahnya change business. Dulu jualan gorengan, sekarang jualan lotek. Keduanya ternyata bisa dilakukan dengan sukses pula.
2. Ada masa transisi dalam rangka "berubah". Masalah waktu bisa jadi masalah masing-masing pribadi, tapi masa transisi menjadi penting jikalau mau berubah ke bisnis lain.
3. Just Do It and Persistent! Lakukan saja apa yang dipercaya mampu membawa perubahan dan GIGIH!
4. Remember your customer! Ada satu momentum dimana anaknya bu Mul menyerahkan bungkusan teh panas dalam plastik. Plastik untuk saya berbeda dengan plastik untuk mas Agung. Nah anaknya bu Mul mengingatkan, "Yang punya mas Aryo, plastiknya saya potong ya!". Jujur saja, saya lupa apakah pernah memperkenalkan diri nama saya atau mungkin bu Mul dan team "mencuri dengar" nama-nama para customerna. Tapi strategi ini makjleb buat konsumen!
5. Ada satu stiker yang dipasang di sudut warung tersebut dan kebetulan saya foto juga. "HIDUP ADALAH IBADAH". Ketika hidup adalah ibadah, maka kita akan merasa jauh lebih tenang menjalaninya. Tetap berusaha dan berdoa, masalah hasil dan rejeki, hanya Allah yang Maha Pemberi Rizki.

Matur nuwun bu Mul. Saya banyak belajar dari warung ibu.

-------

Aryo Diponegoro
Founder YukBisnisProperti.org

Kisah ini seperti yang saya tuliskan di http://aryodiponegoro.com/2016/12/belajar-dari-warung-lotek-sederhana/

Teknik marketing

Teknik Marketing?
BERSAING DGN ALFAMART & INDOMARET

Salah seorang partisipan BiB menelpon saya, "Mas, saya memiliki 1 minimarket di Batam yg berdiri 3 tahun yang lalu berkat inspirasi dari ikut Seminar Bisnis yg Mas berikan. Alhamdulillah saat ini saya fokus mengelola minimarket saya, omsetnya sudah di atas 7 juta per hari."

"Tetapi 4 bulan yang lalu ada itu buka Indomaret berjarak hanya 2 RUKO di sebelah kiri saya dan 1 bulan yang lalu buka lagi Alfamart berjarak 4 ruko di sebelah kanan saya. Omset saya langsung terjun bebas, saat ini menjadi hanya 1 juta per hari. Sudah pasti rugi dan saya bingung harus bagaimana. Apa sarannya Mas?"

Saya jawab, "Alfamart dan Indomaret itu sangat kuat karena memiliki banyak cabang, tetapi di balik kekuatan itu sebenarnya ada kelemahan. Yakni tidak mudah untuk menambah jenis produk (karena sudah diatur seragam dari pusat). Nah toko bapak kan hanya satu, jadi gampang untuk mengubah/menambah jenis produk yang dijual, dan ada 1001 produk yg dibutuhkan orang yg mereka tidak jual."

"Silakan Bapak masih jualan produk yg sama seperti Alfamart saat ini, tapi tambah juga jenis lain yg mereka tidak jual, yakni ATK (mereka jual tapi sedikit), mainan, perlengkapan bayi, sandal, kacamata dll."

Beliau pun mengikuti saran saya dan menambah banyak produk di tokonya bahkan ada airminum isi ulang, ada konter HP dll yg tidak (waktu itu) Alfamart dan Indomaret akan mengikuti.

Akhirnya dalam tempo 6 bulan kemudian omsetnya sudah membaik menjadi 4 juta per hari (walau masih di bawah omset awal). Dia bertanya lagi, "Mas yang saya bingung itu jika mereka promosi dan ada produk yang mereka jual di bawah harga grosir (tempat saya belanja), bagaimana cara menghadapinya?"

Saya balik bertanya, "berapa banyak barang promosi yg mereka jual di bawah harga grosir?" "Tidak banyak Mas, paling 5 item barang" jelasnya.

Saya lanjutkan, "Jika ada produk yang mereka jual di bawah grosir (umum ritel modern melakukan minus margin) maka jangan beli ke grosir, tapi beli ke toko mereka."

Benar, saran saya kembali diikuti, begitu Alfamart dan Indomaret promosi yg harga jual di bawah grosir maka 5 item produk itu diborong habis oleh beliau. Di saat pelanggan datang ke Alfamart produk promosi itu kosong dan bisa ditebak pelanggan datang ke tokonya. Dia menjual seharga yg dijual Alfamart (karena tidak perlu transport dan hanya butuh persiapan uang kas). Besok begitu lagi, diborong habis dan barang tersebut kosong di Alfamart.

Akhirnya Alfamart mengirim stok yg banyak dari pusat, dia tidak memborong (karena takut kadaluwarsa) dan beli hanya seperlunya saja. Alfamart tidak bisa melarang pelanggan belanja, kan?

Terakhir dia bilang walaupun banyak produknya yang bisa bersaing dari Alfamart atau Indomaret namun image-nya tetap mereka lebih murah. Saya tanya, "bapak ngomong gak sama pelanggan jika toko bapak lebih murah?"

"Ngomong Pak," jawabnya.
"Bagaimana ngomongnya?" lanjut saya.
"Saya bilang saat pelanggan belanja, ini gula lebih murah," jelasnya.

Saya komentari, "Silahkan bapak ngomong seperti itu, tetapi belum cukup, coba buat spanduk tulis bapak LEBIH MURAH DARI INDO DAN ALFA. Kan tidak ditulis lengkap Alfamart atau Indomaret."

Akhirnya dia buat spanduk tetapi tidak berani menulis nama pesaing itu, dia tulis "MINIMARKET TERMURAH, LEBIH MURAH DARI SEBELAH-SEBELAH". 😄😄

Saat ini omsetnya sudah lebih tinggi daripada dahulu sebelum dia jatuh.

Intinya, jangan takut bersaing, jangan menyerah begitu saja. Semoga bermanfaat.[]

JADIKAN BiB AGENDA SUKSES BISNISMU!

Cara mengubah pikiran negatif menjadi positif

Cara Merubah Pikiran Negatif Menjadi Energi Positif

Dalam berbisnis, Anda akan memulai semuanya dari 0. Bahkan jika Anda sudah merasa pintar secara bisnis, secara teori misalnya, kenyataan di lapangan tentu akan berbeda.

Anda akan bertemu dengan orang banyak, menangani pelanggan, karyawan sampai para pesaing Anda. Anda akan merasa bahwa Anda tidak lebih baik daripada orang lain, bahkan mungkin Anda berpikir diri Anda tidak lebih baik daripada diri Anda sendiri sekarang.

Pikiran tersebut memang tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa Anda kurangi. Bagaimana caranya Anda menghilangkan pikiran negatif tersebut?

Yaitu dengan cara membuat pernyataan “saya merasa” ditambahkan dengan “tetapi”.

Contoh, “saya MERASA tidak bisa mengerjakan ini hari ini, TETAPI saya akan bekerja lebih giat untuk menyelesaikannya”. Anda harus membuat pernyataan kontra terhadap apa yang menjadi titik terlemah Anda.

Ini akan membuat Anda bisa berusaha lebih maju dan memperbaiki apa yang menjadi kelemahan Anda.

Jadi, mulai sekarang Anda bisa menyeimbangkan pikiran negatif Anda dengan pernyataan positif.

Strategi pemasaran usaha yang baru dirintis

Strategi Pemasaran
Usaha yang Baru Dirintis

Usaha baru bermunculan dalam hitungan hari. Agar tidak terperosok ke jurang kegagalan, susunlah strategi pemasaran yang jitu, sedari awal. Sering orang mengatakan bahwa kunci sukses sebuah bisnis terletak pada strategi pemasaran yang tepat. Begitu pentingnya peran pemasaran hingga banyak perusahaan yang tidak ragu-ragu menggelontorkan dana besar untuk membiayai program pemasarannya.

Bukan hanya bisnis yang sudah eksis, usaha yang baru dirintis juga membutuhkan strategi pemasaran yang jitu agar bisa meraih keuntungan. Di sini, peran pemasaran tidak kalah penting dari kemampuan memproduksi.

Bukan tidak mungkin justru pemasaran yang menjadi jantung sebuah usaha. Seorang pebisnis tidak bisa serta merta mengklaim usahanya sudah berjalan hanya karena roda produksi sudah berputar. Konsultan Wirausaha dan Waralaba Khoerusalim Ikhlas mengingatkan, suatu usaha baru benar-benar berjalan setelah si pebisnis mampu menjual output-nya. Pintar memproduksi, tapi tak bisa jualan sama saja malapetaka.

Akan lebih baik jika yang terjadi adalah situasi sebaliknya, yaitu tidak bisa memproduksi tetapi bisa berjualan. Dalam situasi semacam itu, si pengusaha masih bisa mengantongi margin dengan menjual produk yang dihasilkan orang lain.

Bagi perusahaan dengan skala besar, tentu mereka bisa merekrut tenaga pemasar yang ahli. Namun bagi para pengusaha pemula, akan lebih baik jika mampu memproduksi sekaligus menjual sendiri.

Ada juga wirausaha pemula dituntut memiliki kemampuan menjual karena keterbatasan modal. Dana yang pas-pasan di tahap awal sebaiknya dialokasikan untuk keperluan yang tak tergantikan, seperti membeli peralatan dan bahan baku atau menyewa tempat produksi.

Jika si pengusaha hijau itu tak sigap menguasai ilmu pemasaran bukan tak mungkin ia akan mengalami kekacauan arus kas. Skenario tidak sedap itu terjadi karena banyak modal yang sudah dikeluarkan, tetapi tidak ada uang yang mengalir masuk.

Untuk menghindari jurang arus kas, tak ada jalan selain mengimbangi pengeluaran yang besar dengan kinerja penjualan yang baik. Dengan begitu, arus kas bisa tetap terjaga dan bisnis bisa berjalan. Jelas, peran pemasaran sangat krusial.

Sayangnya, kerap seseorang yang akan memulai usaha belum apa-apa sudah bingung memikirkan banyaknya orang yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran. Dia menegaskan, di tahap awal yang penting adalah melakukan kegiatan penjualan dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang tersedia. Baru di tahap selanjutnya, pebisnis bisa mengetahui apakah ia perlu menambah karyawan di bagian penjualan, atau tidak.

Bagi sebuah usaha baru, persoalan biaya juga kerap menjadi kendala bagi kegiatan pemasaran. Namun kendala ini seharusnya tidak perlu mengecilkan minat Anda. Dengan modal yang cekak sekalipun, masih banyak cara yang bisa Anda tempuh untuk memaksimalkan kegiatan pemasaran.

Seorang konsultan menyarankan, para wajah baru di dunia usaha seharusnya bisa memanfaatkan apapun sumber daya yang dimilikinya untuk mendukung kegiatan pemasaran. Kekurangan harus ditutup dengan kerja keras dari si pemilik usaha.

Dia menambahkan, di tahap awal seorang wirausahawan baru sebaiknya terjun langsung untuk membantu memasarkan dan menjual produknya. Itu sebabnya, Handito menilai, pebisnis harus memiliki jiwa marketer dan sales yang baik.

Hal itu juga bisa mengatasi kekhawatiran yang kerap dialami oleh pemilik usaha. Dengan konsep pemasaran yang ideal, mereka kerap kesulitan mencari calon karyawan yang sesuai dengan keinginan. Jika menemukan orang yang tepat, maka gaji yang harus dikeluarkan terlalu besar, dan di atas anggaran. Dengan menjalankannya sendiri, strategi pemasaran bisa tetap berjalan. Turun langsung ke urusan pemasaran bisa dilakukan si pebisnis sembari mendidik karyawan. Lambat laun akan terjadi transfer kemampuan memasarkan dan menjual sang pemilik usaha kepada para karyawannya.

TETAPKAN SASARAN

Mendirikan usaha baru memang menarik dan penuh dengan tantangan. Tapi harap berhati-hati dalam menentukan step by step mendirikan usaha yang akan Anda jalani. Karena bukan hanya berpotensi meraih untung besar, Anda juga harus siap menanggung risiko merugi yang sama besar. Dalam hal ini, strategi pemasaran juga harus disusun dari awal saat Anda mendirikan usaha.

Pemasaran merupakan suatu proses untuk memahami ekspektasi konsumen. Pemahaman itu kemudian diterjemahkan dalam proses pengembangan produk serta pengenalan produk tersebut ke pasar.

Untuk meracik strategi pemasaran yang pas, Anda bisa memanfaatkan ide sendiri yang tidak terbatas. Atau bisa juga memanfaatkan gagasan yang bersumber dari eksplorasi harapan dan kemauan konsumen.

Strategi pemasaran juga bisa bersumber dari kompetitor. Terinspirasi atau meniru strategi pemasaran yang diterapkan oleh kompetitor bukan hal yang haram. Asalkan, Anda jangan cuma latah, alias habis-habisan menjiplak kompetitor, tetapi juga melakukan inovasi.

Sikap yang tidak memedulikan strategi pemasaran kompetitor justru bisa merugikan. Bukan tidak mungkin kegiatan pemasaran Anda akan jalan di tempat, tertinggal dari pesaing.

*****

Berikut adalah lima arah berpikir strategis pemasaran,
atau istilah kerennya The Five Arrows of Marketing.

Pertama, memahami kompetisi.
Dalam mengelola suatu usaha, tahap memahami kompetisi bisa dijalani dengan banyak cara, seperti melakukan riset, survei, ataupun eksperimen. Memahami kompetisi sangat penting bagi pebisnis untuk menentukan program pemasaran yang akan dilakukan.

Kedua, menetapkan sasaran.
Ketika informasi yang dibutuhkan sudah terkumpul, maka langkah berikut adalah mengambil kesimpulan dan keputusan. Beberapa hal yang harus disusun di antaranya adalah perumusan sasaran yang hendak dicapai serta penetapan strategi pencapaian unit bisnis.

Ketiga, menetapkan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran dirancang untuk menjadi referensi pelaksanaan kegiatan pemasaran.

Keempat, membuat program pemasaran.
Program pemasaran bisa dilakukan dalam berbagai cara, termasuk memasang iklan, spanduk, ataupun membagikan brosur.

Kelima, evaluasi.
Setelah mengeksekusi berbagai rencana pemasaran, tentu harus ada evaluasi. Tujuannya, untuk perbaikan serta mengoptimalkan kerja tim pemasaran.

Agar kegiatan pemasaran berjalan sukses, perlu strategi yang sesuai dengan produk yang akan dijual. Ambil contoh kegiatan pemasaran consumer goods bisa dilakukan secara masif, dengan menjual di toko-toko atau tempat belanja lainnya. Tapi ada juga produk yang hanya bisa dijual secara langsung atau Direct Selling.

Produk unik yang penjualannya harus dilakukan secara langsung misalnya produk suplemen makanan dengan manfaat khusus. Untuk produk semacam itu, penjual harus memberi penjelasan manfaat produk secara mendetail dan langsung ke konsumen. Itu sebabnya, produk suplemen biasanya dipasarkan melalui sistem multi level marketing (MLM).

Untuk menjalankan strategi pemasaran, Anda juga harus melakukan penguatan manajemen atau sumber daya manusia (SDM). Tujuannya, untuk membangun tim pemasaran yang solid. Kebanyakan pengusaha baru, menurut Khoerusalim, enggan berinvestasi untuk mengembangkan SDM, seperti menggelar pelatihan atau pendidikan. Padahal SDM yang mendapat cukup pelatihan, akan mencetak tingkat keberhasilan yang lebih baik. SDM dengan kualitas yang rendah juga membuat usaha rentan mati. []

—tabloidkontan

Telolet

Bu ijin share Telolet disini ya, DPT Dr sebelah

Heboh Telolet dimana-mana
Coba kita jabarkan ya..

-
-
-
-
-
-

T-E-L-O-L-E-T

T = TRUST -> terus bangun TRUST anda kepada calon konsumen. Berinteraksi cara yang ampuh untuk membangun trust.

E = EMOTION -> kendalikan emosi kamu, jangan sampai kamu terlihat galau. Apalagi ngeluh kalo jualan kamu gak laku. Buatlah postingan yang bermanfaat.

L = LIKE -> perhatikan teman kamu. Kamu jualan di facebook ya kamu harus perhatian sama teman atau target kamu. Minimal ngelike postingan teman kamu.

O = OMSET -> pebisnis pemula atau senior diwajibkan punya omset. Kalo kamu punya omset. Maka kerja kamu akan maksimal untuk mencapai omset yang kamu inginkan.

L = LOVE -> pakai Cinta supaya konsumen merasa terpuaskan.

E = ENDING -> kalo udah closing, kamu harus ucapkan kata-kata pujian supaya konsumen senang dan mau jadi pelanggan tetap kamu. Ya minimal ucapkan terima kasih

T = TARGET -> tambahan supaya penjualannya stabil. kalo kamu pengen penjualannya terus meningkat, kamu harus punya target atau data base.

Itulah cara bisnis yang lagi viral di akhir tahun 2016 :)

by. Aulia Fuad

Hasil diskisi dengan kementerian pemberdayaan di hong kong

Hasil diskusi dgn kementerian pemberdayaan perempuan. .

1. Setelah mendengar permasalahan yg dialami oleh kawan2 di sini,  pihak kementerian menanyakan solusi dr permasalahan tsb,  dan kita mengusulkan supaya dibenahi pendidikan ketrampilan dan pengetahuan hukum ketenagakerjaan dari sejak di indonesia,  yaitu di PJTKI bahkan ketika masih di desa tempat kita tinggal.
2. Kita mengusulkan agar pemerintah lbh pro aktif dlm menangani permasalahan kita.
3. Pemerintah harus mensosialisasikan info info terbaru dan memberikan pengetahuan tntang ketenagakerjaan sampai ke daerah daerah pinggiran,  memgingat tidak semua
Kawan2 bisa keluar ke causeway bay.
4. Pihak kementerian berjanji akan datang lagi ke Hong Kong memenuhi undangan kita. .

Kurang lebih itu hasil diskusi tadi. .
Peserta yg hadir adalah
15 orang anggota LACI
6 orang kementerian pemberdayaan perempuan
2 orang IOM Hong Kong. .

Terima kasih
Semoga bermanfaat