Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Saturday, 24 December 2016

Teknik marketing

Teknik Marketing?
BERSAING DGN ALFAMART & INDOMARET

Salah seorang partisipan BiB menelpon saya, "Mas, saya memiliki 1 minimarket di Batam yg berdiri 3 tahun yang lalu berkat inspirasi dari ikut Seminar Bisnis yg Mas berikan. Alhamdulillah saat ini saya fokus mengelola minimarket saya, omsetnya sudah di atas 7 juta per hari."

"Tetapi 4 bulan yang lalu ada itu buka Indomaret berjarak hanya 2 RUKO di sebelah kiri saya dan 1 bulan yang lalu buka lagi Alfamart berjarak 4 ruko di sebelah kanan saya. Omset saya langsung terjun bebas, saat ini menjadi hanya 1 juta per hari. Sudah pasti rugi dan saya bingung harus bagaimana. Apa sarannya Mas?"

Saya jawab, "Alfamart dan Indomaret itu sangat kuat karena memiliki banyak cabang, tetapi di balik kekuatan itu sebenarnya ada kelemahan. Yakni tidak mudah untuk menambah jenis produk (karena sudah diatur seragam dari pusat). Nah toko bapak kan hanya satu, jadi gampang untuk mengubah/menambah jenis produk yang dijual, dan ada 1001 produk yg dibutuhkan orang yg mereka tidak jual."

"Silakan Bapak masih jualan produk yg sama seperti Alfamart saat ini, tapi tambah juga jenis lain yg mereka tidak jual, yakni ATK (mereka jual tapi sedikit), mainan, perlengkapan bayi, sandal, kacamata dll."

Beliau pun mengikuti saran saya dan menambah banyak produk di tokonya bahkan ada airminum isi ulang, ada konter HP dll yg tidak (waktu itu) Alfamart dan Indomaret akan mengikuti.

Akhirnya dalam tempo 6 bulan kemudian omsetnya sudah membaik menjadi 4 juta per hari (walau masih di bawah omset awal). Dia bertanya lagi, "Mas yang saya bingung itu jika mereka promosi dan ada produk yang mereka jual di bawah harga grosir (tempat saya belanja), bagaimana cara menghadapinya?"

Saya balik bertanya, "berapa banyak barang promosi yg mereka jual di bawah harga grosir?" "Tidak banyak Mas, paling 5 item barang" jelasnya.

Saya lanjutkan, "Jika ada produk yang mereka jual di bawah grosir (umum ritel modern melakukan minus margin) maka jangan beli ke grosir, tapi beli ke toko mereka."

Benar, saran saya kembali diikuti, begitu Alfamart dan Indomaret promosi yg harga jual di bawah grosir maka 5 item produk itu diborong habis oleh beliau. Di saat pelanggan datang ke Alfamart produk promosi itu kosong dan bisa ditebak pelanggan datang ke tokonya. Dia menjual seharga yg dijual Alfamart (karena tidak perlu transport dan hanya butuh persiapan uang kas). Besok begitu lagi, diborong habis dan barang tersebut kosong di Alfamart.

Akhirnya Alfamart mengirim stok yg banyak dari pusat, dia tidak memborong (karena takut kadaluwarsa) dan beli hanya seperlunya saja. Alfamart tidak bisa melarang pelanggan belanja, kan?

Terakhir dia bilang walaupun banyak produknya yang bisa bersaing dari Alfamart atau Indomaret namun image-nya tetap mereka lebih murah. Saya tanya, "bapak ngomong gak sama pelanggan jika toko bapak lebih murah?"

"Ngomong Pak," jawabnya.
"Bagaimana ngomongnya?" lanjut saya.
"Saya bilang saat pelanggan belanja, ini gula lebih murah," jelasnya.

Saya komentari, "Silahkan bapak ngomong seperti itu, tetapi belum cukup, coba buat spanduk tulis bapak LEBIH MURAH DARI INDO DAN ALFA. Kan tidak ditulis lengkap Alfamart atau Indomaret."

Akhirnya dia buat spanduk tetapi tidak berani menulis nama pesaing itu, dia tulis "MINIMARKET TERMURAH, LEBIH MURAH DARI SEBELAH-SEBELAH". 😄😄

Saat ini omsetnya sudah lebih tinggi daripada dahulu sebelum dia jatuh.

Intinya, jangan takut bersaing, jangan menyerah begitu saja. Semoga bermanfaat.[]

JADIKAN BiB AGENDA SUKSES BISNISMU!

No comments:

Post a Comment