Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Saturday, 3 August 2013

Managerial Gird modul p43

Managerial Grid didasarkan pada dua hal, yaitu :
Berhubungan dengan Orang-orang
Ini menjadi perbandingan untuk seorang pemimpin dalam upaya mempertimbangkan kebutuhan bawahan-bawahannya , minat mereka, dan pemberian kesempatan untuk mengembangkan pribadi dalam usaha utuk memenuhi tugas dengan hasil yang terbaik.
Berhubungan dengan Produksi
Ini menjadi perbandingan untuk seorang pemimpin menekankan sasaran hasil kerja, efisiensi organisasi dan produktivitas tinggi ketika memutuskan bagaimana terbaik untuk memenuhi suatu tugas.

Dalam Managerial Grid, terdapat lima gaya kepemimpinan, yaitu :
(1,1) Improvership Management (Manajemen Miskin)
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manajer hanya melaksanakan perannya sebagai seorang penengah antara pemimpin dan bawahan yang tugasnya menyampaikan informasi dari atasan kepada bawahan, sehingga hanya sekedar melakukan hubungan kerja dengan bawahannya, namun tidak pernah memberikan perhatian lebih. Dalam kemampuan kerja pun, tidak berusaha untuk melakukan produksi dengan cepat untuk mencapai target, tetapi malah berleha-leha dengan tugas yang diberikan padanya.
(1,9) Country Club Management ( Manajemen Persatuan Sukaria )
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manajer memiliki tanggung jawab yang tinggi kepada bawahannya dan juga manajer sangat bagus dalam membangun hubungan yang informal dengan para bawahannya, dia menunjukkan sifat-sifat yang menyenangkan, santai akrab dan bersahabat, yang bertujuan supaya para bawahannya itu dapat menikmati pekerjaan mereka. Selain itu, mereka sering melakukan kerja sama, tetapi hal-hal yang mereka lakukan tersebut jarang sekali berhubungan dengan pekerjaan, sehingga target produksi perusahaan dan kepentingan hasil kerja tidak dapat dicapai dengan cepat dan pasti.
(5,5) Middle of the road management ( manajemen di tengah berjalan )
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manajer berusaha untuk menyeimbangkan antara pencapaian hasil kerja dan juga lebih berusaha untuk menghargai peran seseorang dan juga menghargai kemampuan kerja masing-masing orang. Jadi, manajer tidak terlalu dekat dengan bawahan dan juga tidak terlalu menghabiskan tenaga untuk mengerahkan agar bawahannya dapat segera mencapai target produksi.
(9,1) Authority Compliance (Menghasilkan wewenang)
Dalam gaya kepemimpinan ini, manajer terus berusaha menekan bawahan-bawahannya agar dapat bekerja secara efisien dan efektif, sehingga dapat dengan segera mencapai target produksi, manajer terlihat sebagai seorang yang otoriter, karena disamping dengan efisiensi kerja yang ia lakukan terhadap bawahannya, ia sama sekali tidak memperhatikan unsur manusia atau bawahan-bawahan yang melakukan pekerjaan tersebut.
(9,9) Team Management (manajemen tim/bersama)
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manajer tidak hanya berusaha untuk meningkatkan target produksi kerja kepada bawahan-bawahannya, tetapi ia juga memberikan perhatian yang lebih kepada bawahannya. Sehingga, antara atasan dan bawahan tercipta kondisi kerja yang efektif dan juga saling menguntungkan, karena dengan tercapainya kebutuhan produksi perusahaan dibayar dengan pemenuhan kebutuhan bawahannya.

No comments:

Post a Comment