Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Saturday, 14 December 2013

Entang ratio lagi

dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. RASIO LIKUIDITAS
Rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek.
Rasio likuiditas dapat dihitung berdasarkan informasi
modal kerja pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
Beberapa jenis rasio likuiditas dan rumus
perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut :
Current Ratio
Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus
segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang
dimilikinya. Rumus untuk menghitung current rasio
adalah sebagai berikut :
Current Ratio = Aktiva Lancar /
Kewajiban Lancar
Cash Ratio atau Ratio of Immediate Solvency
Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus
segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih
liquid ( liquid assets ). Rumusannya adalah sebagai
berikut :
Cash Ratio = (Kas + Efek )/
Kewajiban Lancar
Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Quick Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus
segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih
liquid (liquid assets), rumus quick ratio adalah
sebagai berikut :
Quick Ratio = (Kas + Efek +
Piutang)/Kewajiban Lancar
Working Capital to Total Assets Ratio
Working Capital to Total Assets Ratio dipergunakan
untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi
modal kerja (netto). Rumusnya sebagai berikut :
Working Capital Ratio = (Aktiva Lancar –
Kewajiban Lancar)/Jumlah Aktiva
2. RASIO LEVERAGE
Rasio Leverage (Rasio Hutang), rasio ini digunakan
untuk untuk “>mengukur seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh
pihak luar. Data yang dipergunakan untuk analisis
leverage adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi. Rasio
Leverage diantaranya adalah :
Total Debt to Equity Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian modal
sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan
kewajiban atau hutang. Rumus untuk menghitungnya
adalah sebagai berikut :
TD Equity = (Hut. Lancar + Hut. Jangka Panjang)/
Jumlah Modal Sendiri
Total Debt To Total Capital Assets
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva
yang digunakan untuk menjamin keseluruhan
kewajiban atau hutang. Rumusnya sebagai berikut :
TD Capital Assets = (Aktiva Lancar + Hutang Jangka
Panjang) / Jml Aktiva
Long Term Debt to Equity Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari
modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang
jangka panjang. Rumusnya adalah sebagai berikut :
LTD Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang /
Modal Sendiri
Tangible Assets Debt Coverage
Rasio ini digunakan untuk mengukur besar aktiva
tetap tangible yang digunakan untuk menjamin
hutang jangka panjang, rumusnya adalah sebagai
berikut :
TAD Coverage =( Jml Aktiva + Tangible + Hutang
Lancar)/Hutang Jangka Panjang
Times Interest Earned Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur besar jaminan
keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga
hutang jangka panjang. Rumusnya adalah sebagai
berikut :
Times Interest Earned Ratio = EBIT /Bunga Hutang
Jangka Panjang
3. RASIO AKTIVITAS
Rasio Efetivitas digunakan untuk mengukur seberapa
efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang
dimiliki. Rasio Aktivitas diantaranya adalah :
Total Assets Turnover
Total Assets Turnover digunakan untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva yang berputar pada suatu periode atau
kemampuan modal yang diinvesasikan untuk
menghasilkan “revenue”. Rumusnya sebagai berikut :
Total Assets Turnover = Penjualan
Bersih/Total Aktiva
Receivable Turnover
Receivable Turnover digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang
tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu
periode tertentu. Rumusnya sebagai berikut :
Receivable Turnover = Penjualan Kredit /
Piutang Rata-rata
Average Collection Period
Average Collection Period digunakan untuk mengukur
periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Jika
menghasilkan angka yang semakin kecil menunjukan
hasil yang semakin baik. Rumusnya adalah sebagai
berikut :
Average Collection Period = (Piutang Rata-
rata x 360)/Penjualan Kredit
Inventory Turnover
Inventory Turnover digunakan untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
yang berputar pada suatu periode tertentu, atau
likuiditas dari persediaan dan tendensi adanya
“overstock”. Rumusnya sebagai berikut :
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan /
Persediaan Rata-rata
Average Day’s Inventory
Average Day’s Inventory digunakan untuk mengukur
periode (hari) rata-rata persediaan barang
dagangan berada di gudang perusahaan. Rumusnya
sebagai berikut :
Average Day’s Inventory = (Persediaan Rata-rata x
360 )/Harga Pokok Penjualan
Working Capital Turnover
Working Capital Turnover digunakan untuk mengukur
kemampuan modal kerja (netto) yang berputar pada
suatu periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat
diperusahaan, dihitung dengan rumus berikut :
Working Capital Turnover = Penjualan Bersih /
(Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar)
4. RASIO PROFITABILITAS
Rasio Profitabilitas atau Rasio Keuntungan mengukur
seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba
dan modal sendiri. Rasio Profitabilitas atau disebut
juga dengan istilah Rentabilitas diantaranya adalah :
Gross Profit Margin
Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan mendapatkan laba bruto per
rupiah penjualan, dihitung dengan rumus berikut :
Gross Profit Margin = (Penjualan Bersih
– HPP) / Penjualan Bersih
Operating Income Ratio atau Operating Profit
Margin
Dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak
yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
OIR = (Penjualan Bersih – HPP –
Biaya2)/Penjualan Bersih
Operating Ratio
Operating Ratio digunakan untuk mengukur biaya
operasi per rupiah penjualan, semakin kecil angka
rasio menunjukan kinerja yang semakin baik.
Rumusnya sebagai berikut :
Operating Ratio = (HPP + By Adm.Penjualan &
Umum)/Penjualan Bersih
Net Profit Margin atau Sales Margin
Net Profit Margin atau Sales Margin digunakan
untuk mengukur keuntungan netto atau laba bersih
per rupiah penjualan. Semakin besar angka yang
dihasilkan, menunjukan kinerja yang semakin baik,
rumusnya sebagai berikut :
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah
Pajak (EAT)/Penjualan Bersih
Earning Power Of Total Investment
Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
perusahaan dalam mengelola modal perusahaan yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi semua investor
(pemegang obligasi + saham). Rumusnya sebagai
berikut :
Earning Power Of Total Investment =
EBIT / Jumlah Aktiva
Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On
Investment (ROI)
ROI digunakan untuk mengukur kemampuan modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bersih. Rumusnya sbb :
ROI = Laba Bersih Setelah Pajak /
Jumlah Aktiva
Rate Of Return for Owners atau Rate of Return
on Net Worth
Digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang
saham preferen dan saham biasa. Rumusnya adalah :
Rate of Return For Owners = Laba Bersih
Setelah Pajak / Jumlah Modal Sendiri

No comments:

Post a Comment