Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Monday 10 November 2014

Rekening nominal Rugi laba

B. Rekening Nominal (Rugi – Laba)
Adalah rekening yang merupakan unsur
laporan Rugi – Laba
Rekening Nominal dapat diklasifiaksikan
dalam dua kelompok, yaitu pendapatan dan
biaya/ beban.
1. Pendapatan
Adalah penambahan jumlah Aktiva/
Harta sebagai hasil operasi perusahaan.
Pendapatan diperoleh karena adanya
penyerahan/ penjualan barang/ jasa
atau aktivitas lainnya dalam satu
periode.
a. Pendapatan Operasional
Yaitu pendapatan yang diperoleh
perusahaan dalam rangka kegiatan
utama, misalnya : Pendapatan jasa
angkutan, pendapatan service dan
penjualan (bagi perusahaan dagang)
b. Pendapatan Non-Operasional
Yaitu pendapatan yang diperoleh
diluar usaha pokok, yang sifatnya
insidentil, misalnya : pendapatan
bunga dan pendapatan komisi.
2. Biaya/ Beban
Adalah pengorbanan yang terjadi dalam
rangka memperoleh pendapatan.
Beban dibedakan menjadi
a. Beban Operasional
Yaitu beban yang terjadi dalam
rangka memperoleh pendapatan.
Beban di bedakan menjadi :
· Beban perlengkapan
(Supplies Expense)
· Beban gaji (Salaries Expense)
· Beban Sewa (Rent Expense)
· Beban Iklan (Advertising
Expense)
· Beban Asuransi (Insurance
Expense)
b. Beban Non Operasional
Yaitu beban yang terjadi bukan
karena kegiatan utama perusahaan
atau tidak berkaitan langsug dengan
kegiata utama
perusahaan,misalnya :
· Beban bunga (Interest
Expense)
· Kerugian Piutang tak
Tertagih (Bad Dept Expense).
C. Kode Perkiraan/ Rekening
Untuk mempermudah pengelompokkan
rekening dalam buku besar, maka perlu
dibuat pedoman akuntansi yang memuat
daftar rekening, nomor kode serta
penjelasannya.
Banyak sedikitnya angka / nomor / digit
tergantung dari besar kecilnya perusahaan.
Dalam pemberian kode rekening, yag penting
adalah : mudah diingat, mudah
pengunaannya dan mudah mengadakan
perluasan rekening tanpa mengubah kode
rekening yang sudah ada.
Pemberian kode rekening dapat dilakukan
dengan beberapa cara/ sistem, antara lain :
1. Sistem Numerical
Adalah cara pemberian kode rekening
dengan menggunakan nomor (angka).
Pemberian nomor sebaiknya urut agar
mudah diingat dan mudah dimengerti
hubungan yang satu dengan yang lain.
Sistem Numerical terbagi atas :
a. Kode Kelompok
Yaitu cara pemberian kode rekening
dengan memberikan angka tertentu
pada kelompok, golongan dan jenis
rekening.
Jka rekening diberi kode dua angka,
maka angka pertama menunjukan
kelompok dan angka ketiga
menunjukkan jenis rekening.
Jika rekening diberi kode dengan
tiga angka, maka angka pertama
menunjukkan kelompok, angka
kedua menunjukan jenis rekening.
Contoh
K a
s
1 1 1
Piutang
Wesel
1 1 2
Piutang
Usaha
1 1 3
Kelompok
Harta
Golongan harta
lancer
Jenis
Rekening
Hutang
Wesel
2 1 1
Hutang
Usaha
2 1 2
Hutang
Bunga
2 1 3
Kelompok Hutang
Golongan Hutang Jangka Pendek
Jenis Rekening
Beban
Gaji
5 1 1
Beban
Sewa
5 1 2
Kelompok Beban
Golongan Beban Usaha Pokok
Jenis Rekening
Pendapatan
Bunga
4 2 1
Pendapatan
Komisi
4 2 2
Kelompok Pendapatan
Golongan Pendapatan di luar Usaha
Jenis Rekening
Masing-masing kelompok dapat dibagi
dalam beberapa golongan, misalnya
kelompok harta dibagi menjadi harta
lancar, investasi jangka panjang dan
harta tetap.
b. Kode Blok
Yaitu cara pemberian kode rekening
dengan menyediakan satu blok
angka untuk setiap kelompok
rekening.
Kelompok
Nomor Kode
Harta
100 – 199
Hutang
200 – 299
Modal
Pendapatan
300 – 399
Pendapatan
400 – 499
Biaya
500 – 599
2. Sistem Decimal
Adalah pemberian kode rekening dengan
menggunakan angka 10 unit dari 0
sampai 9. Masing-masing angka/ digit
meninjukkan kelompok, golongan dan
tiap golongan dibagi menjadi 10 jenis
rekening.
Contoh :
Rubrik
1 = Harta
1.0 = Harta Lancar
1.0.1 = Kas
1.0.2 = Piutang Dagang
1.2 = Harta Tetap
1.2.1 = Tanah
1.2.2 = Kendaraan
5 = Biaya/ Beban
5.0 = Biaya penjulan
5.0.1 = Biaya gaji salesman
5.0.2 = Biaya Iklan
5.1 = Biaya administrasi
dan umum
5.1.1 = Biaya Perlengkapan
Kantor
5.1.2 = Biaya gaji pegawai
kantor
3. Sistem Moemonic
Adalah pemberian nomor rekening
dengan menggunakan simbol kelompok
dan singkatan huruf awal dari rekening
yang bersangkutan.
Contoh :
Nama Rekening
Kode
Aktiva
Lancar
AL.
Kas
ALK.
Piutang
Dagang
ALPD.
Surat
Berharga
ALSB.
Hutang
Lancar
UL.
Hutang
Wesel
Ul.UW.
Hutang
Dagang
Ul.UD.
Pendapatan
P.
Pendapatan
Jasa
P.J.
Pendapatan
Komisi
P.K.
Penjualan
P.Pjl
4. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka
Adalah pemberian kode rekening dengan
menggunakan kombinasi huruf dan
angka. Huruf menunjukkan kelompok
rekening dan angka menunjukkan
golongan dan jenis rekening.
Contoh :
K a
s
A 0 1
Piutang
Usaha
A 0 1
Kelompok Harta
Golongan Harta Lancar
Jenis Rekening
Hutang
Wesel
B 0 1
Hutang
Usaha`
B 0 2
Kelompok Hutang
Golongan Hutang Jangka Pendek
Jenis Rekening
Catatan:
Contoh-contoh dalam pemberian kode
rekening tersebut bukan merupakan
contoh yang baku, setiap perusahaan
dapat membuat kode menurut selera
masing-masing, yang penting harus
dijaga konsistensinya (jangan selalu
mengadakan perubahan).

No comments:

Post a Comment