Selalu ada dunia dimana mereka selalu bersikap hapattoisam (hati dan perkataan tak sejalan), hanya menyisakan luka, bila hidup tergores kata-kata itu, terlebih bila itu teman yang kita telah menaruh tanduk kepercayaan di bias hidupnya.
Meskipun begitu, hati harus siap dalam bersikap, menerima ketidaksempurnaan yang terpancar dari sumber-sumber keruhnya iman.
Seberapapun kita sempurnakan, tak akan pernah sempurna dunia dan isinya, sebagaimanapun itu sempurnakanlah ( dalam arti sempit), paling tidak kita telah menyajikan yang terbaik apa yang bisa kita lakukan.
"I will do my best"
Mereka selalu mengatakan itu, kalau toh nanti hasilnya tak nengenakkan pandangan dan pendengaran, kita tetap bahagia, karena kita telah memberikan yang terbaik apa yang bisa kita lakukan.
(Tak akan ada yang sia-sia)
No comments:
Post a Comment