Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Thursday 26 February 2015

Nilai patner

8 NILAI BERPARTNER DALAM BISNIS
Kenapa harus berpartner atau bermitra?
Kenapa tidak ambil sebagai karyawan saja? Itulah
pertanyaan mendasarnya..
Berpartner dalam artian membagi saham
(kepemilikan) seperti menikah dengan seseorang.
Mereka hadir dalam kehidupan kita.
Jika tak cocok, tak bisa begitu saja dipecat,
karena ada kepemilikan saham yang harus kita beli
balik. Itu pun kalo dia mau.
Meski Anda memberi saham kosong (tanpa bayar),
jika sudah masuk di akte notaris pendirian
perusahaan, artinya sah sebagai pemilik.
Banyak bisnis yang bagus, namun gagal bertumbuh
karena ada 2 (atau lebih) Jendral dalam 1
peperangan.
Atau berpartner dengan orang yang tidak kompeten
atau komplimen (melengkapi) skill Anda. Hanya
sekadar karena gak enak atau keceplos.
Parahnya kesepakatan bagi saham adalah RATA,
tapi saat kerja TAK RATA. Ribut lagi..
Karena merasa tak mendapat KEADILAN, semangat
mengembangkan bisnis pun pudar, tutup
kemudian.. Buka sendiri-sendiri..
Atau.. berujung di pengadilan, baik perdata atau
dicari-cari pidananya. Dulu kawan, sekarang
lawan. True story..
"Jadi Mas J menyarankan untuk tidak berpartner?"
>> Tak ada 1 pun bisnis saya yang saya miliki
sendiri. Nah loh.. terus..?
Inilah saran saya untuk menghindari hal-hal tadi
saat berpartner..
MELENGKAPI: Pilihlah partner karena melengkapi
skill yang tak Anda miliki. Misal Anda lemah di
manajemen, cari yang jago manajemen.
TERUJI: Jangan buru-buru mengangkat seseorang
sebagai pemegang saham. Bisa mulai dari
konsultan, staff atau manager, setelah teruji
dengan waktu, baru masukkan sebagai pemegang
saham.
JELAS: Ada kejelasan Wewenang dan Kerjaan.
Jelas juga siapa jendral yang memutuskan, siapa
yang mentaati.
KOMPROMI: Berpartner itu seperti menikah, tak
selalu sesuai dengan keinginan kita. 1 + 1 kadang
jadi 1,75 sebelum bertumbuh menjadi 3 bahkan 10.
Ada yang dikompromikan untuk menuju
kemenangan bersama. Yang masih jomblo pasti
susah bayanginnya.
KOMITMEN: Masih seperti menikah, sebisa
mungkin memegang komitmen untuk tetap
bertahan. Jangan sedikit-sedikit bilang 'talak'.
Kapan dewasanya…?!
LEGOWO: Keadilan menurut siapa? Kebenaran
menurut siapa? Masing-masing punya versinya.
Berbesar hatilah untuk mencapai tujuan yang
besar. Mengalah bukan berarti kalah.
SPORTIF: Akui kesalahan, wong namanya juga
manusia. Anggap dia saudara sendiri. Saling
mengingatkan dengan cintaaahh..
PISAH BAIK-BAIK: Kalo memang tetap harus
berpisah, hindari keributan. Mungkin dia bukan
partner sampai tujuan, tapi partner Anda dalam
perjalanan.
Angkatlah persaudaraan diatas uang. Jangan
terbeli oleh uang dan membuat pembenaran nurani
dalam kesalahan.
Berpartner tak harus sampai akhir, mungkin cukup
sampai beberapa pulau ke depan, kemudian pisah
dengan kenangan yang indah..
Let’s Grow Together.. with LoVe..
www.Yukbisnis.com
"Buka toko online semudah membuka tutup botol

No comments:

Post a Comment