Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Thursday, 26 February 2015

Siklus hidup produk

Pengembangan Produk Baru dan
Strategi Siklus Hidup Produk
Produk baru perusahaan
mengalami rentang usia yang terbatas
dan harus digantikan oleh produk yang
lebih baru. Perusahaan harus piawai
dalam mengembangkan dan mengelola
produk baru. Semua produk mengalami
siklus hidup sampai produk dilahirkan,
melalui beberapa fase, dan pada
akhirnya mati ketika ada produk baru
yang datang dan produk baru itu dapat
melayani kebutuhan konsumen dengan
lebih baik. Siklus hidup ini
menghadirkan dua tantangan utama:
Pertama, karena semua produk pada
akhirnya mengalami penurunan,
perusahaan harus mampu
mengembangkan produk baru untuk
menggantikan produk lam (tantangan
pengembangan produk baru). Kedua,
perusahaan harus mampu
menyesuaikan strategi pemasarannya
dalam menghadapi perubahan selera,
teknologi, dan persaingan ketika produk
melewati tahap-tahap siklus hidup
(tantangan strategisiklus hidup produk).
Tetapi produk baru bisa gagal-risiko
inovasi sama besaranya dengan
imbalannya. Kunci bagi inovasi yang
sukses terletak pada keseluruhan usaha
perusahaan, perencanaan yang kuat,
dan proses pengembangan produk baru
yang sistematis.
A. Strategi Pengembangan Produk Baru
dan Proses Pengembangan Produk
Baru
Banyak perusahaan
menghadapi sebuah masalah-
masalah harus menciptakan produk
baru, tetapi kemungkinan sukses
sangat kecil. Secra keseluruhan,
untuk menciptakan produk baru
yang berhasil, perusahaan harus
memahami pelanggannya, pasarm,
dan pesaing serta mengembangkan
produk yang memberikan nilai
yang unggul bagi pelanggan.
Perusahaan harus mempunyai
rencana produk baru yang kuat dan
mempersiapkan proses
pengembangan produk baruyang
sistematis untuk menemukan dan
mengembangkan produk-produk
baru.
Cara Perusahaan Menemukan dan
Mengembangkan Ide Produk Baru
Pengembangan produk baru
dimulai dengan penciptaan ide.
Perusahaan menemukan dan
mengembangkan ide produk baru
dari berbagai sumber. Banyak ide
produk baru berasal dari sumber
internal. Perusahaan mengadakan
riset dan pengembangan resmi,
memilih ide dari karyawan mereka,
dan mengadakan tukar pikiran
dalam rapat eksekutif. Ide lain
datang dari sumber eksternal.
Dengan mengadakan survei dan
kelompok fokus serta mengalisis
pertanyaan dan keluhan pelanggan,
perusahaan dapat menghasilkan ide
produk baru yang akan memenuhi
kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak
penawaran pesaing dan
menginspeksi produk baru, memilih
produk, menganalisis kinerja
produk, dan memutuskan apakah
mereka akan memperkenalkan yang
sama atau produk yang lebih baik.
Distributor dan pemesok berada
dekat dengan pasar dan dapat
menyalurkan informasi tentang
masalah konsumen dan
kemungkinan produk baru.
Langkah-Langkah dalam Proses
Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan
produk baru terdiri dari delapan
secara berurutan. Proses dimulai
dengan penciptaan ide . Berikutnya
penyaringan ide , yang mengurangi
jumlah ide berdasarkan kriteria
perusahaan sendiri. Ide yang lolos
dari tahap penyaringan ini
dilanjutkan ke tahap pengembangan
konsep produk , di mana versi detail
ide produk baru dinyatakan dalam
segi konsumen yang berarti. Dalam
tahap berikutnya, pengujian konsep,
konsep produk baru yang diuji
dengan sekelompok konsumen
sasaran untuk menentukan apakah
konsep mempunyai kecocokan yang
kuat dengan konsumen. Konsep
yang kuat diteruskan ke
pengembangan strategi pemasaran ,
di mana strategi pemasaran awal
bagi produk baru dikembangkan
dari konsep produk. Dalam tahap
analisis bisnis , tinjauan ulang
penjualan, biaya, dan proyeksi laba
bagi produk baru dilakukan untuk
menentukan apakah produk baru
itu memuaskan tujuan perusahaan.
Dengan hal yang positif di sini, ide
menjadi lebih nyata melalui
pengembangan produk dan
pemasaran uji dan akhirnya
diluncurkan selama tahap
komersialisasi.
B. Mengatur Pengembangan Produk
Baru
Proses pengembangan
produk baru yang dipaparkan di
atas, menunjukkan aktivitas penting
yang diperlukan untuk menemukan,
mengembangkan, dan
memperkenalkan produk baru.
Namun, pengembangan produk
baru membutuhkan lebih dari
sekedar melewati beberapa
tahapan. Perusahaan harus
mengambil pendekatan yang
menyeluruh untuk mengatur proses
ini. Pengembangan produk baru
yang berhasil perlu berpusat pada
pelanggan, berdasarkan tim, dan
usaha yang sistematis.
Pengembangan produk baru
yang berpusat pada pelanggan
merupakan pengembangan produk
baru yang berfokus pada
menemukan cara baru untuk
memecahkan masalah pelanggan
dan memberikan pengalaman yang
lebih memuaskan bagi pelanggan.
Pengembangan produk baru
berdasarkan tim adalah sebuah
pendekatan untuk mengembangkan
produk baru di mana berbagai
departemen bekerja secara erat,
melewati beberapa tahapan dalam
proses pengembangan produk baru
untuk menghemat waktu dan
meningkatkan efektifitas. Terakhir,
proses pengambangan produk baru
haruslah secara holistik dan
sistematis daripada secara acak.
Bila tidak, sedikit ide baru yang
akan naik ke permukaan, dan
banyak ide bagus akan tenggelam
dan mati. Untuk menghindari
masalah ini, perusahaan dapat
memasang sistem manajemen
inovasi untuk mengumpulkan,
meninjau, mengevaluasi dan
mengatur ide produk baru.
C. Strategi Siklus Hidup Produk
Setelah meluncurkan produk
baru, manajemen menginginkan
suatu produk agar menikmati hidup
yang panjang dan bahagia.
Walaupun mereka tidak
mengharapkan produk terjual
selamanya, perusahaan ingin
mendapatkan keuntungan yang
cukup untuk menutup semua usaha
dan resiko yang mereka tempuh
pada saat meluncurkan produk.
Manajemen mengetahui bahwa
masing-masing produk akan
mempunyai siklus hidup masing-
masing, walaupun bentuk dan
rentang waktunya tidak diketahui di
masa yang akan datang. Siklus
hidup produk (Product life cycle)
merupakan perjalanan dari
penjualan dan keuntungan produk
selama masa hidupnya. Penjualan
produk tertentu mengikuti kurva
bentuk S yang mencangkup lima
tahap yang berbeda yaitu
pengembangan produk, pengenalan,
pertumbuhan, kedewasaan, dan
penurunan.
Image
Siklus dimulai dengan tahap
pengembangan produk ketika
perusahaan menemukan dan
mengembangkan ide produk baru.
Tahap pengenalan ditandai dengan
pertumbuhan yang lambat dan laba
yang rendahketika produk
didistribusikan ke pasar. Jika
berhasil, produk memasuki tahap
pertumbuhan, yang menawarkan
pertumbuhan penjualan yang pesat
dan peningkatan laba. Berikutnya,
tahap kedewasaan ketika
pertumbuhan penjualan melambat
dan laba stabil. Terakhir, produk
memasuki tahap penurunan di
mana penjualan dan laba menurun.
Tugas perusahaan selama tahap ini
adalah mengenali penurunan dan
memutuskan apakah perusahaan
harus mempertahankan, memanen,
atau menyingkirkan produk.
Strategi Pemasaran Berubah Selama
Siklus Hidup Produk
Dalam tahap pengenalan,
perusahaan harus memilih startegi
peluncuran yang konsisten dengan
positioning produk yang di
maksudkan. Banyak uang yang
dibutuhkan untuk menarik
distributor dan membangun
persediaan mereka dan
memberitahu konsumen tentang
produk baru dan mendapatlkan
percobaan. Dalam tahap
pertumbuhan, perusahaan terus
mendidik konsumen dan distributor
potensial. Selanjutnya perusahaan
berusaha untuk tetap memimpin
persaingan dan mempertahankan
pertumbuhan pasar yang cepat
dengan meningkatkan kualitas
produk, menambahkan fitur dan
model produk baru, mengubah iklan
dari membangun kesadaran produk
menjadi membangun keyakinan
dan pembelian produk,dan
menurunkan harga pada saat yang
tepat untuk menarik pembeli baru.
Dalam tahap kedewasaan,
perusahaan terus berinvestasiuntuk
mendewasakan produk dan
mempertimbangkan modifikasi
pasar, produk, dan bauran
pemasaran. Ketika memodifikasi
pasar, perusahaan berusaha
meningkatkan konsumsi produk.
Ketika memodifikasi produk,
perusahaan mengubah beberapa
karakteristik produk seperti
kualitas, fitur, atau gaya untuk
menarik pengguna baru dan
menginspirasi lebih banyak
penggunaan. Ketika memodifikasi
bauran pemasaran, perusahaan
berusaha meningkatkan penjualan
dengan mengubah satu atau lebih
elemen bauran pemasaran. Setelah
perusahaan menyadari bahwa
produk telah memasuki tahap
penurunan, manajemen harus
memutuskan apakah mereka akan
mempertahankan produk tanpa
perubahan, berharap perusahaan
pesaing akan keluar dari pasar,
memanen produk, mengurangi
biaya, dan berusaha
mempertahankan penjualan, atau
menyingkirkan produk, menjualnya
ke perusahaan lain atau melikuidasi
produk pada harga sisa.
D. Pertimbangan Tambahan Produk
dan Jasa
Pemasar harus
mempertimbangkan dua masalah
tambahan produk. Yang pertama
adalah tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab ini meliputi
masalah kebijakan publik dan
peraturan yang melibatkan
tindakan meraih atau membuang
produk, perlindungan hak paten,
kualitas dan keamanan produk, dan
jaminan produk. Masalah kedua
yaitu melibatkan tantangan khusus
yang dihadapi pemasar produk dan
jasa internasional. Pemasar
internasional harus memutuskan
berapa banyak biaya yang
diperlukan untuk menstandarkan
atau menyesuaikan penawaran
mereka bagi pasar dunia.

No comments:

Post a Comment