Resume Testing & Implementasi Pert 4Lines of CodeLine of Code (LOC)adalah suatu teknik pengukuran besar software dengan cara menghitung jumlah baris kode program yang ada. Metode LOC salah satu metode tradisionalyang paling mudah dalam mengukur kualitas sebuah software, Walaupun mudah metode LOC cukup rumit bila dipelajari.LOC adalah suatu bukti real dari apa yang dilakukan oleh perekayasa perangkat lunak (dalam konteks ini membuktikan berapa banyak baris program yang ditulis oleh seorang programmer comment yang ada).System boleh dibilang memiliki kompleksitas kecil jika dalam system tersebut memiliki error rata-rata 1,3% - 1,8%, sedangkan system yang boleh dikatakan memiliki tingkat kompleksitas besar adalah system yang memiliki peluang error 2,7% - 3,2%.Halsteads Matrix adalah pengukuran yang berdasarkan operator-operator yang digunakan(misal: keyword) dan operan-operan(misal: variable, objek database) yang ada dalam suatu program.N1 = Perhitungan keseluruhan operator program.n1 = jumlah operator yang unik.N2 = Perhitungan keseluruhan operan program.n2 = jumlah operan-operan yang unik.H = n1 Log2 n1 + n2 Log2 n2Prediksi Bug = (N1+N2) Log2(n1+n2)/3000Kekurangan metode Line of Code yang paling fatal adalah :1.Relatif terhadap bahasa pemprograman dan gaya pengkodean programmer2.Line of Code tidak bisa ditentukan sebelum proyek pengembangan menyelesaikan tahapan implementasi (pengkodean).Dengan berkembangnya bahasa pemrograman Object-Oriented, dimana membuat suatu program yang terdiri dari berbagai object yang saling berinteraksi metode Line of Code jelas sulit untuk diterapkan.Metode Line of Code dibagi beberapa cara, yaitu :1. Physical lines2. Physical lines of code3. Logical lines4. Logical lines of code5. StatementsDua macam pendekatan test yaitu :1. Black Box TestingTest case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi PL tentang caraberoperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalansebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpansecara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.2. White Box TestingAdalah meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanyalogikal path (jalur logika) perangkat lunak akan ditest denganmenyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%. UJI COBA WHITE BOXUji coba white box adalah metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan rnenggunakan metode white box, analis sistem akan dapat memperoleh test case yang:a. menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekalib. mengerjakan seluruh keputusan logicalc. mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannyad. mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas1. UJI COBA BASIS PATHUji coba basis path adalah teknik uji coba whitebox yg diusulkanTom McCabe. Metode ini memungkinkan perancang test case mendapatkanukuran kekompleksan logical dari perancangan prosedural dan menggunkanukuran ini sbg petunjuk untuk mendefinisikan basis set dari jalurpengerjaan. Test case yg didapat digunakan untuk mengerjakan basis setyg menjamin pengerjaan setiap perintah minimal satu kali selama uji coba.PENGUJIAN BLACK-BOXPengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional PL. Pengujianini memungkinkan analis system memperoleh kumpulan kondisi input yg akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program.Tujuan metode ini mencari kesalaman pada:a. Fungsi yg salah atau hilangb. Kesalahan pada interfacec. Kesalahan pada struktur data atau akses databased. Kesalahan performansie. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhirMetode ini tidak terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian whiteboxtetapi pada domain informasi.Pengujian dirancang untuk menjawab pertanyaan sbb:a. Bagaimana validitas fungsional diuji?b. Apa kelas input yg terbaik untuk uji coba yg baik?c. Apakah sistem sangat peka terhadap nilai input tertentu?d. Bagaimana jika kelas data yang terbatas dipisahkan?e. Bagaimana volume data yg dapat ditoleransi oleh sistem?f. Bagaimana pengaruh kombinasi data terhadap pengoperasian system?1. EQUIVALENCE PARTITIONINEquivalence partitioning adalah metode pengujian black-box yg memecahatau membagi domain input dari program ke dalam kelas-kelas datasehingga test case dapat diperoleh. Perancangan test case equivalence partitioning berdasarkan evaluasi kelas equivalence untuk kondisi input yg menggambarkan kumpulan keadaan yg valid atau tidak. Kondisi input dapat berupa nilai numeric, range nilai, kumpulannilai yg berhubungan atau kondisi Boolean.Contoh :Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yg sudah diotomatisasikan. Pemakaidapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikro komputeryg terhubung dengan password yg telah ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah.Data yg diterima adalah : Kode area : kosong atau 3 digit Prefix : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1 Suffix : 4 digit Password : 6 digit alfanumerik Perintah : check, deposit, dll Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen dapat ditentukan sbb : Kode area : kondisi input, Boolean – kode area mungkin ada atau tidak kondisi input, range – nilai ditentukan antara 200 dan 999Prefix : kondisi input range > 200 atau tidak diawali 0 atau 1 Suffix : kondisi input nilai 4 digit Password : kondisi input boolean – pw mungkin diperlukan atau tidak kondisi input nilai dengan 6 karakterstring Perintah : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah didefinisikan.contoh: 2. Boundary value analysis : pemilihan kasus uji dengan mencari batas-batas ekstrim dari kelas data.Suatu teknik disain test cases yang berguna untuk melakukan pengujian terhadap nilai sekitar dari pusat domain masukan. Lebih mudahnya dikatakan sebagai suatu teknik yang hampir sama dengan Equivalance tetapi lebih spesifik karena yang diperiksa adalah nilaisetiap batas dalam setiap pastisi.
No comments:
Post a Comment