Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Thursday, 14 November 2013

Bisnis Keripik Jamur Beromzet Rp 500 Juta/Bulan, Berminat? Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance

Jakarta - Bisnis makanan memang menjanjikan, seperti
Yuasa Food Indonesia yang merupakan produsen keripik
jamur asal Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng). Yuasa Food
mampu menembus omzet hingga Rp 500 juta per bulan
dari hanya menjual keripik dengan berbagai jenis
termasuk jamur.
Namun tak hanya keripik, produsen ini juga menawarkan
keripik jenis lain seperti keripik tempe, kacang dieng,
kentang, combro, dan opak. Harganya pun bervariasi
mulai dari yang paling murah Rp 10 ribu sampai dengan
Rp 25 ribu.
"Semua bahan bakunya asli dari hasil pertanian Jateng,
olahan Jateng. Kita bermacam produk tak hanya
keripik, ada manisan carica dan lain-lain. Kalau
digabung omzet bisa Rp 300 juta sampai Rp 500 juta
sebulan," kata Bagian Produksi dari Yuasa Food
Indonesia Miftakhudin saat berbincang bersama
detikFinance, di Pameran Agro & Food Expo 2013, di
JCC, Senayan, Jumat (24/5/2013).
Ia menuturkan, produk-produk ini diciptakan sebagai
ikon makanan khas Wonosobo, Jateng. Bahkan,
kebanyakan wisatawan mancanegara jika berkunjung ke
Wonosobo yang dicari adalah keripik jamur.
"Wisman kalau ke Wonosobo cari keripik jamur sama
carica. Carica sudah didaftarkan hak paten geografis
menjadi buah Dieng, produk lokal sana," terangnya.
Miftakhudin menyebutkan, khusus untuk produk manisan
carica saja, kapasitas produksinya sehari mencapai 1
ton. Untuk harganya yang ukuran plastik kotak Rp 7
ribu, sementara yang botol kaca Rp 15 ribu. Sedangkan
untuk semua keripik produksi Yuasa Food, kapasitas
produksinya mencapai 1 kwintal per hari.
"Carica buah sejenis pepaya tapi hanya ada dan tumbuh
di Pegunungan Dieng, makanya ini menjadi ikonnya
Dieng," katanya. Next »
Halaman 1

No comments:

Post a Comment