A. Pengunaan Analisis Rasio Keungan
Laporan keungan merupakan media informasi yang
digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk
melaporkan keadaan dan posisi keungannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan , terutama bagi pihak
kreditur, investor dan pihak-pihak manajemen dari
perusahaan itu sendiri.
Dengan menggunakan analisis rasio akan membantu
stakeholder dalam hal :
Memberikan dasar dalam meramalkan prospek
perusahaan dimasa yang akan datang.
Memberikan petunjuk atau gejala-gejala yang
timbul dari informasi yang disajikan.
Memudahkan dalam menginteprestasikan laporan
keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu bentuk rumusan
matematis yang menunjukan hubungan diantara angka-
angka tertenntu. Dalam analisis keuangan angka-angka
berasala dari data-data keuangan, analisis rasio mampu
menjelaskan hubungan antara variable-variabel yang
bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk menilai
kondisi keuangan
Analisis rasio pada dasarnya terdiri dari dua
macam perbandingan, yaitu :
1. Dengan cara membandingkan rasio-rasio keuangan
dari satu perusahaan tertentu dengan rasio
keuangan yang sama dari perusahaan lain yang
sejenis/industri (rasio industri) dalam waktu yang
sama.
2. Dengan cara membandingkan rasio-rasio waktu-
waktu tertentu dengan rasio dari waktu-waktu
sebelumnya dari perusahaan yang sama, cara ini
akan membrikan informasi rasio dari waktu
kewaktu sehingga dapat diketahui
perkembangannya dan untuk proyeksi dimasa yang
akan dating.
Adapun kelompok-kelompok rasio yang digunakan
dalam analis laporan keuangan disesuaikan dengan
kepentingan pihak kreditur, investor dan manajemen
secara umum berdasarkan : 1) Rasio leverage, 2) Rasio
aktivitas dan rasio profitabilitas. Disamping itu ada
pengelompokan rasio dengnan cara lain yaitu : 1) Rasio-
rasio neraca, 2) Rasio laporan rugi laba, 3) dan rasio
gabungan antara neraca dan rugi laba (Hampton, 1995).
contoh soal : PT ABC mempunyai laporan rugi laba dan
neraca tahun 1995-1996.
Laporan rugi laba PT. ABC
AKHIR
TAHUN
1996 1995
Penjualan
Harga pokok brg
dijual
Laba kotor
Biaya pemasaran
adm dan
umum
Laba sbl bunga dan
pajak
Biaya bunga
Laba sbl pajak
Laba stl pajak
Deviden
Laba untuk saham
biasa
Alokasi laba
ditahan
Dividen
Rp 3.405
2.041
1.368
812
552
31
521
193
328
10
318
291
27
Rp 3.100
1.900
1.200
780
420
39
381
141
240
10
230
200
30
Neraca PT ABC
Aktiva 1996 1995 Utang & modal
pemilik
1996 1995
Aktiva lancer
Kas & Surat bhrg
Piutang dgng
sediaan
Lain-lain
Total
Aktiva tetap
Gedung,tanah &
perleng’an
Dikurangi
akumulasi
Defresiaisi
Lain-lain
total
Total Aktiva
260
596
471
61
1,388
498
(152)
139
485
1.873
120
522
587
52
1.281
398
(105)
136
429
1.710
Utanglancar
Utang dagang
Utang bank
Utang akrual
Total utang lancer
Utang jk panjang & lain-lain
Total utang
Saham priferen
Saham biasa
Capital again
Laba ditahan
Total modal pemilik
Total utang dan modal
pemilik
109
136
176
421
120
541
10
87
1235
1332
1873
301
166
148
615
61
676
10
80
944
1034
1710
A.1. RASIO LIKUIDITAS
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajibannya yang harus segera
dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat kemampuan
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka
pendek yang dimiliki (Brealey, Myer and Marcus, 1995).
Dua faktor yang digunakan dalam rasio untuk mengukur
likuditas perusahaan aktiva lancar dan utang lancar,
yang disebut likuid adalah perusahaan yang mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak
mampu disebut ilikuid.
Suatu keadaan likuid pada perusahaan berarti
mengalami kerugian bagi kreditur dan bagi pihak
managemen , Rasio likuiditas menunjukan efisinsi modal
kerja yang ada.
1. Current Ratio
Curren ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar
dan utang lancar , Current ratio disebut juga working
capital ratio :
Contoh : PT ABC
Carrent ratio = Aktiva lancer / utang lancer =1388:421
= 3.30
Current ratio menunjukan kemampuan perusahaan
untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi
dan current ratio merupakan ukuran yang paling umum
kesangggupan perusahaan untuk membayar jangka
pendek.
2. Cash Ratio (Ratio of immediate solvency)
Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan
surat berharga hal yang menyebabkan laporan keuangan
perlu dilihat cash ratio.
Kas + surat berharga
Cash Ratio =
Utang lancer
Cash ratio menunjukan kemampuan perusahaan
untuk membayar utang jangka pendek dengan kas yang
ada dan surat berharga yang segera dapat diuangkan.
3. Quitck Ratio (Acid test ratio)
Yang dapat digunakan untuk mendapatkan kepastian
yang lebih besar daripada current ratio dlm mengukur
perusahaan adalah quick ratio, dlm quick ratio hanya
menggunakan beberapa elemen aktiva lancar yaitu kas,
piutang dan surat berharga :
Aktiva lancar-sediaan
Quick ratio=
Utang lancar
4. Net Working Capital To Total Asset Ratio
Aktiva lancar adalah aktiva yang oleh perusahaan
diharafkan dapat berubah menjadi kas dlm jangka
pendek, utang lancar adalah semua kewajiban
perusahaan yang jangka pendek harus dipenuhi.
perbedaan antara utang lancar disebut Net working
capital to asset ratio dan ini digunakan untuk
menentukan kebijakan investasi dan dana yang
diperoleh.
Net working capital to total asset rati = Aktiva lancer-
utang lancar
Aktiva tetap
Persh PT “ABC” 1996 =1.388-421
1.873
= 0,52
5. Interval Measure (Defensive interval ratio)
Interval measure menghubungkan antara defensive
asset dengan taksiran rata-rata pengeluaran kas untuk
operasi dalam setiap harinya. Interval measure
memberikan informasi kepada para kreditur untuk
mengetahui kemampuan perusahaan untuk menutup biaya
minimum rutin yang dibutuhkan dalam kegiatan operasi
yang paling utama.
Interval measure = Kas+Surat berharga+Piutang
Taksiran rata-rata pengeluaran
Untuk perusahaan PT”ABC”
= 260+596
(2041+812)/365
= 109,5 Hari
A.11. RASIO LEVERAGE
Rasio leverage digunakan untuk mengukur besarnya
dana untuk menanam modal oleh para pemilik dengan
proposinya dengan dana yang diproleh dari para
kreditur perusahaan (Brealey, Myer and marcus, 1995).
Rasio-Rasio leverage dihitung dengan dua cara :
pertama, risiko utang diukur dari sudut laporan rugi
laba. kedua, data neraca diamati dan digunakan untuk
dapat mengetahui jumlah dana dan proporsi pinjaman
yang digunakan perusahaan.
1. Total Debt to Total Capital Asset Ratio (Debt Rasio)
Rasio ini membandingkan antara jumlah total utang
dengan aktiva total yang dimiliki prusahaan. Biasanya
para kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah
karena semakin rendah rasio utang dari perusahaan
yang diberi kerdit akan semakin besar tingkat
keamanan yang didapat kreditur diwaktu likuiditas.
Debt Rasio = Total Utang
Total Aktiva
Untuk perusahaan ABC = 541/ 1.873 = 0.283
2. Total Debt to Equity Ratio
Rasio ini membandingkan total utang dengan total modal
pemilik (ekuitas) digunakan untuk mengetahui berapa
bagian modal pemilik yang digunakan untuk menjamin
utang lebih besar dibandingkan dengan modal pemilik.
Debt to equity ratio = Total Utang
Modal pemilik
3. Long Term Debt To Equity Ratio
Rasio ini membandingkan antara utang ajngka panjang
dan modal pemilik, rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan modal pemilik untuk menutup utang janka
panjang semakin rendah rasio semakin aman bagi
kreditur.
Long term debt to equity ratio = Utang jangka panjang
Modal
pemilik
4. Tangible Asset Debt Coverage
Rasio ini membandingkan antara aktiva tidak berwujud
(setelah dikurangi utang lancer) dan utang jangka
panjang dan rasio ini meninjukan kamampuan
perusahaan untuk membayar utang jangka panjang
setelah melunasi jangka pendek.
Tangible Asset debt Coverage :
= Aktiva-aktiva tidak berwujud-utang lancar
Utang jangka panjang
5. Time Interest Earned (Interest Coverage)
Rasio ini membandingkan antara laba sebelum bunga
dan pajak dan utang jangka panjang, rasio ini
menunjukkan seberapa jauh laba sebelum bunga dan
pajak dapat berkurang untuk membayar untuk
membayar bunga utang jangka panjang.
Time interest earned = Laba sebelum bunga dan pajak
Bunga utang
6. Debt Service Coverage
Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan untuk
memenuhi beban tetapnya dengan memasukan unsur
pembayaran pokok atau cicilan pokok pinjaman.
Debt Service Coverage = Laba sebelum bunga dan pajak
Bunga utang jangka panjang+
biaya sewa +
Angsuran pokok
pinjaman
7. Earning Variabiliti
Jumlah beban utang yang besar akan menjadi masalah
besar jika terdapat ketidak pastian risiko pada laba
dimasa yang akan datang, Semakin tinggi paribelitas
perusahaan menunjukan ketidak pastian diperoleh laba
pada perusahaan.
Earning Variability = Strandar Deviasi (EBIT-EBIT)
Rata-rata EBIT
A.111. RASIO AKTIVITAS
Rasio aktvitas adalah rasio-rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa jauh efektivitas penggunaan dana
yang digunakan perusahaan (Horne and Wachowicz,
1995).
1. Total Operating Asset Turnover
Total aktiva yang bekerja adalah rasio yang
membandingkan antara penjualan bersih dan seluruh
aktiva yang digunakan dalam suatu periode.
Total operating asset turnover = penjualan bersih
total aktiva
Untuk perusahaan ABC tahun 1996 = 3.405 / 1873 =
1818
Ras
Alhamdulillah ,puji syukur terhadap Alloh subhanahu wata ala yang telah menganugrahi oksigen yang gratis untuk kita yang telah memberi kita berribu-ribu bahkan berjuta-juta nikmat,kepada kita sehingga kita dapat hidup di dunia ini dengan nikmat serta khikmat. Sholawat serta salam semoga tetap tersanjungkan ke hadiran Kekasih Allah Nabi Muhammad Sholallohu alaihi wasalam,semoga kita kelak mendapat syafaat beliau min yaumil hada illa yaumil kiyamah,aamiin,
Monday, 25 November 2013
Rasio keuangan B
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment