Publisher ID: pub-5956747228423723 Publisher ID: pub-5956747228423723

Sunday 17 November 2013

Dcf

Valuasi dengan Discounted Cash Flow (DCF)
K etika kita melakukan analisa terhadap cash flow suatu
perusahaan, tentunya kita ingin mendapatkan
perusahaan yang mempunyai kinerja cash flow yang
tumbuh dan stabil sehingga tingkat pengembalian
( return ) investasi kita bisa dibaca. Untuk melakukan
valuasi perusahaan melalui saham kita dapat
menggunakan teknik discounted cash flow (DCF), yaitu
mendiskon cash flow masa depan dengan projeksi kinerja
dimasa lalu. hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai
wajar perusahaan dimasa depan dilihat dari masa
sekarang. Sebagai contoh 1 juta rupiah hari ini lebih
valuabel daripada 10 tahun yang akan datang. Karena 1
juta rupiah sekarang dapat diinvestasikan untuk
mendapatkan pengembalian yang lebih besar selama 10
tahun yang akan datang.
Hal yang mungkin terjadi misalkan kita
menginvestasikan uang kita pada tingkat anual reta
misalkan sebesar 5%. Pada kasus ini, 1 juta rupiah
sekarang akan menjadi 1.05 juta rupiah di tahun
berikutnya. Dua tahun dari sekarang menjadi 1.1025
juta (1.05 jt x 1.05 jt). Tiga tahun dari sekarang, akan
menjadi 1.053 juta, atau 1.1576 juta kemudian, dan
seterusnya. Untuk mendapatkan nilai sekarang pada
1juta pada cash flow masa depan, digunakan
perhitungan DCF ini. Sebagai contoh, cash flow dari 1
juta satu tahun dimasa depan adalah berharga 0.9524
juta (1jt/1.05jt) pada masa sekarang. jika kita
menginvestasikan 0.9524 juta pada 5% rate of return,
pada satu tahun kita akan mendapatkan 1 juta rupiah.
Cash flow 1 juta rupiah tersebut dua tahun di masa
datang seharga 1jt/1.052, atau 0.9070 juta saat ini.
Dari ilustrasi tersebut cash flow sekarang lebih
berharga daripada cash flow dimasa depan dengan nilai
yang sama. Rumus dasar perhitunganya adalah
Nilai cash flow pada tahun ke N = CF pada tahun ke
N / (1 + R)^N
CF = Cash Flow R = Required Return ( Discount Rate ) N
= Nomer tahun dimasa depan Mari kita perhatikan
contoh berikut. Jika kita punya 1000 rupiah cash flow 3
tahun di masa depan dengan rate of return sebesar
7%. Nilai sekarang dari cash flow tersebut adalah :
1,000 / (1 + .07)^3 = 816.30
Pada cash flow yang sama untuk 5 tahun dimasa depan
akan berharga : 1,000 / (1 + .07)^5 = 712.99 dan
akhirnya, cash flow senilai 1000 lima tahun dari
sekarang, tapi kali ini dengan discounted rate 10%,
akan bernilai :
1,000 / (1 + .10)^5 = 620.92
Dapat dilihat pada contoh diatas, bahwa nilai sekarang
lebih tinggi dari masa depan dengan nilai yang sama.
DCF ini digunakan untuk menentukan valusai cash flow
sebuah perusahaan dimasa depan dengan asumsi asumsi
tertentu untuk mendapatkan nilai valuasi saat ini. Cost
of Capital Rate yang digunakan untuk mendiskon cash
flow perusahaan di masa depan dilihat dari masa
sekarang dikenal dengan company’s requered return ,
atau cost of capital . Perusahaan yang stabil mempunyai
cost of capital yang rendah. Sedangkan perusahaan
yang riskan dengan cash flow yang susah diprediksi
memiliki cost of capital yang tinggi. Ini berarti cash
flow perusahaan beresiko lebih kecil nilainya dimasa
kini, hal ini menjelaskan kenapa saham dari perusahaan
yang stabil kelihatan lebih “mahal” harganya. Cost of
capital digunakan pada model DCF dapat memiliki
pengaruh yang signifikan pada harga wajarnya,
sehingga perlu di perhatikan hal tersebut. Rate yang
akan digunakan untuk discount cash flow jika
menggunakan metode “cash flow to the firm ” adalah
memakai Company’s Weighted Average Cost of Capital
(WACC) . WACC perusahaan terdiri dari f irm’s cost of
equity dan cost of debt . pemberatan dengan proporsi
equity dan debt pada capital structure perusahaan.
Berikut rumus untuk WACC :
WACC = (Weight of Debt)(Cost of Debt) + (Weight of
Equity)(Cost of Equity)
Sebagai contoh, jika nilai pasar dari suatu ekuitas
perusahaan adalah 600 miliar rupiah dan mempunyai
utang ( debt ) 400 miliar rupiah dalam balance sheet
nya, kemudian 60% dari kapital adalah equity dan 40%
adalah debt . Jika Company cost of equity adalah 10%
dan cost of debt adalah 7%, maka WACC didapatkan :
(60% x 10%) + (40% x 7%) = 8.8%
Note : Jika menggunakan “cash flow to the firm”
metode DCF, WACC menjadi discount rate . Metode ini
tidak mendiskon free cash flow . Metode ini mendiskon
operating earning before interest tapi setelah taxes
(pajak).
Perpetuity Value Hal terakhir yang perlu diperhatikan
dalam valuasi adalah perpetuity value. Jika kita percaya
perusahaan akan menghasilkan keuntungan secara
kontinyu dalam jangka panjang. Kita dapat
menyelesaikan masalah ini dengan melakukan perkiraan
cash flow perusahaan di masa depan pada waktu yang
pasti, misalkan 5 atau 10 tahun, dan kemudian estimasi
nilai dari semua cash flow setelah itu nilainya sama,
nilai ini yang disebut perpetuity value. Cost of capital
perusahaan juga berperan penting dalam perhitungan
perpetuity value ini. hal yang sering dipakai adalah
dengan mengambil estimasi cash flow terakhir,
tambahkan dengan rate cash flow yang diharapkan
untuk tumbuh untuk jangka panjang, dan bagi hasilnya
dengan cost of capital dikurangi estimasi growth rate .
Perpetuity Value = ( CFn x (1+ g) ) / R – g
CFn = Cash Flow pada tahun estimasi tahun terakhir g
= Long-Term Growth Rate R = Discount Rate , atau Cost
of Capital Untuk memudahkan memahami perpetuity
value ini, misalkan kita gunakan lima tahun model DCF
peruhaan dengan cost of capital 9%. Kita estimasi free
cash flow peruhaan dalam 5 tahun akan menjadi 100
miliar rupiah dan cash flow akan tumbuh 5%
sesudahnya. Perpetuity value didapatkan :
( 100 miliar x (1 + .05) ) / (.09 -.05) = 2.625 triliun
Ingat, perpetuity nilai dihitung lima tahun dari
sekarang. untuk mendapatkan nilai untuk saat ini, kita
diskon perhitungan nilai menggunakan rumus diatas
Present Value of Perpetuity Value = 2.625 trilyun / (1
+ .09)^5 = 1.706 miliar
Kita dapatkan nilai saat ini dari perpetuity, kita
masukan nilai tersebut kedalam present value dari cash
flow yang kita estimasi pada tahun ke 1 sampai 5 untuk
mendapatkan nilai wajar atau intrinsic value dari sebuah
perusahaan.

No comments:

Post a Comment