Kategori faktor fundamental
Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat dikelompokkan
ke dalam empat kategori besar, yaitu :
1. Faktor politik sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi pergerakan nilai
tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk
ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan
politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak
apa pun terhadap pergerakan nilai tukar.
2. Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental. Adanya
perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama
dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa
dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini
juga memengaruhi nilai mata uang. Tingkat suku bunga adalah penentu untama nilai tukar
suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum
mengenai kebijakan tingkat suku bunga tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi
tingkat suku bunga semakin kuat nilai tukar mata uang. Namun, kadang kala terdapat salah
pegertian bahwa kenaikan tingkat uku bunga secara otomatis akan memicu menguatnya nilai
tukar maa uang domentik. Perhatian terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan
pada tingkat suku bunga riil, bukan pada tingkat suku bunga nominal. Ini karena
perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan variabel tingkat inflasi di dalamnya.
3. Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap nilai tukar
suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak
(regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang
sama. Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-
batas wilayah negara. para fund manager, investor, dan hedge funds yang melakukan
investasi secara global, sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup
satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional
tertentu.
4. Faktor ekonomi : indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan
dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Indikator-
indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisa fundamental, yaitu :
Produk nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi
oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam
negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu.
Produksi domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan
asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu.
Tingkat inflasi : Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah
dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Penggunaan tingkat inflasi
sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat
PDB dan PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai GDP dan GNP riil merupakan
indikator yang sangat penting bagi seorang investor dalam membandingkan peluang dan
risiko investasinya di mancanegara.
Indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para investor:
Indeks harga produksi atau Producer Price Index (PPI) adalah indeks yang
mengukur rata-rata perubahan harga yang di terima oleh produsen domestic untuk
setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI
dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur,
pertambangan, dan pertanian.
Indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI) adalah digunakan untuk
mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari sekelompok barang dan jasa
tertentu. Index CPI dan PPI digunakan oleh seorang Trader sebagai indikator untuk
mengukur tingkat inflasi yang terjadi.
Neraca pembayaran atau balance of payment adalah suatu neraca yang terdiri
dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara , baik
yang bersifat komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode
tertentu. Neraca pembayaran ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk ,
pemerintah, dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi
expor dan impor, investasi portofolio , transaksi antar Bank Sentral , dan lain-lain.
Dengan adanya neraca pembayaran ini kita mengetahui kapan suatu negara
mengalami surplus maupun defisit. Secara garis besar Balance of Payment dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :
Neraca perdagangan yang merupakan selisih antara total ekspor dan impor
barang, jasa, dan transfer. Dalam perhitungannya, neraca perdagangan ini tidak
mencakup transaksi-transaksi asset finansial dan kewajiban (hutang). Data ini
merupakan indikator tren perdagangan luar negeri yang merupakan aliran bersih
dari total ekspor dan impor barang dan jasa sebagai penerimaan atau
penghasilan. Dengan adanya transaksi ekspor maka akan diterima sejumlah uang
yang nantinya akan menambah permintaan terhadap mata uang negara eksportir.
Begitu pula sebaliknya pada impor barang dan jasa dimana sejumlah uang harus
dikeluarkan guna membayar barang dan jasa yang kita impor, hal ini akan
menambah penawaran akan mata uang negara importir.
Aliran Modal yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung, dimana
pada investasi langsung, investor dari luar negeri melakukan penanaman modal
dalam aset riil misalnya saja membangun pabrik, gedung perkantoran
dll.Investasi ini biasanya bersifat jangka panjang. Sedangkan investasi tidak
langsung dapat kita temui di dalam investasi instrument keuangan. Misalnya
seorang investor melakukan pembelian saham atau obligasi di bursa Indonesia.
Maka investor tersebut harus menukarkan mata uangnya ke rupiah supaya dapat
membeli saham ataupun obligasi di Indonesia.
Tingkat pengangguran adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran
tentang kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini dapet dijadikan alat untuk
menganalisa sehat/tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian
berada dalam kondisi baik maka akan tercapai tingkat pengangguran yang rendah.
Tetapi jika perekonomian dalam keadaan lesu maka tingkat pengangguran pun
meningkat.
Kurs valuta asing adalah nilai perbandingan atau bisa juga disebut nilai tukar
antara suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs ini biasanya digunakan
sebagai indikator utama untuk melihat kekuatan ekonomi ataupun tingkat kestabilan
perekonomian suatu Negara. Jika kurs mata uang negara tersebut tidak stabil maka
dapat dikatakan bahwa perekonomian negara tersebut tidak baik atau sedang
mengalami krisis ekonomi. Untuk itu perlu bagi suatu Negara untuk memiliki mata
uang yang stabil agar perekonomian negara tersebut dapat berjalan dengan lancar
dan membentuk suatu tren pertumbuhan.
PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement atau kebutuhan tunai sektor publik
yaitu jumlah uang yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluarannya. Sebab pemerintah seringkali mengeluarkan lebih dari yang mereka
terima dari penerimaan pajak, dan satu-satunya cara untuk menambah
kekurangannya adalah dari meminjam.
Alhamdulillah ,puji syukur terhadap Alloh subhanahu wata ala yang telah menganugrahi oksigen yang gratis untuk kita yang telah memberi kita berribu-ribu bahkan berjuta-juta nikmat,kepada kita sehingga kita dapat hidup di dunia ini dengan nikmat serta khikmat. Sholawat serta salam semoga tetap tersanjungkan ke hadiran Kekasih Allah Nabi Muhammad Sholallohu alaihi wasalam,semoga kita kelak mendapat syafaat beliau min yaumil hada illa yaumil kiyamah,aamiin,
Thursday, 28 November 2013
Faktor fudanmental
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment